Gaharu, Perumahan, dan AGROFORESTRI

         Agar Pengunaan lahan maksimal efektif dan efesien maka konsep angroforestri merupakan pilihan yang sangat tepat. Agroforestri merupakan suatu sistem pengelolaan lahan untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan dan peningkatan produktivitas lahan. Masalah yang sering timbul adalah alih fungsi lahan menyebabkan lahan hutan semakin berkurang, longsor, kebanjiran dan rusaknya ekosistem. Agroforestri diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut dan masalah ketersediaan pangan.
      Secara sederhana Agroforestri dapat diartikan sebgai budidaya tanaman kehutanan (pohon-pohon seperti gaharu) bersama dengan tanaman pertanian (tanaman semusim, seperti jahe gajah, bayam, cabe dll). Namun agroforestri dapat diartikan lebih luas lagi dengan pengabungan sistem budidaya kehutanan, pertanian, peternakan dan perikanan. Agroforestri merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris “Agroforestry” yaitu Agro berarti pertanian dan Forestry berarti Kehutanan. Agroforestri dikenal juga dengan istilah “Wanatani” yaitu gabungan kata Wana berarti Hutan dan Tani atau Pertanian.

      

      Saat ini agroforestri mulai dikembangkan di Indonesia terutama tanam hutan yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti Gaharu.  Bahkan pola ini banyak dilirik oleh pengusaha properti, yakni dengan mengabungkan kosep agroforestri dengan perumahan, dimana pelindung, ruang hijau dan serapan air yang selama ini hanya ditanami tanaman hias kini mulai dikembangkan dengan menanam gaharu. Diharapkan hasil dari gaharu dapat memberikan nilai ekonomis yang benar-benar signifikan dampaknya bagi perekonomian penghuni perumahan. Bahkan bisa jadi cadangan untuk membayar angsuran perumahan yang mereka beli secra kredit maupun secara tunai.
      Disela-sela tanaman Gaharu kita bisa menanam tanaman musiman seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti cabe, mentimun, bayam, jahe gajah, pepaya dll. lebih lengkap silahkan lihat jarak tanam gaharu